Pages

Jumat, 24 Februari 2012

good morning


Good Morning  My Education
Dalam perjalanan panjang suatu bangsa, pendidikan selalu mewarnai corak kemajuan bangsa yang bersangkutan. Tidak salah memang, jika pendidikan selalu menjadi media dalam mentransfer segala jenis perkembangan yang dalam istilah sekarang lebih dikenal dengan sebutan alih ilmu pengetahuan dan teknologi. Kendati demikian, perlu disadari bahwa tugas pendidikan seperti dikatakan oleh Conny Setiawan dan kawan-kawan, tidak hanya terbatas pada tugas mengalihkan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang pendidikan juga bertugas menanamkan nilai-nilai baru yang dituntut oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri pada anak didik dalam kerangka nilai-nilai dasar yang telah disepakati bersama oleh bangsa Indonesia (Conny S, 1987 : 1).
Dalam sejarah pendidikan Indonesia yang telah digelar selama ini, usaha­-usaha untuk merilis kemajuan bukanlah berjalan tanpa kendala. Segala bentuk pembaharuan pendidikan telah dicoba, baik melalui pembaharuan kurikulum dari masa ke masa, maupun melalui pembaharuan di bidang strategi belajar mengajar dan penerapan kaidah-kaidah psikologi belajar baik yang klasik konvensional sampai dengan konsep-konsep mutakhir yang kini dikembangluaskan. Keadaan seperti ini berakibat adanya tuntutan kepada para guru di sekolah untuk selalu seiring dengan kemajuan jaman dan metode yang tepat dalam pelaksanaan pengajaran. Guru haruslah mengikuti kemana laju segala bentuk pembaharuan pendidikan tersebut.
Menurut Suparno, dkk (2002) siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dicirikan oleh dua aktivitas, yaitu aktivitas dalam berpikir (minds-on), dan aktivitas dalam berbuat (hands-on). Perbuatan nyata siswa dalam pembelajaran merupakan hasil keterlibatan berpikir siswa terhadap kegiatan belajarnya. Dengan demikian proses siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan tiada henti. Hal ini dapat dilakukan apabila interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Sebab menurut Usman (2002) interaksi dan hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Terwujudnya kondisi pembelajaran siswa aktif merupakan harapan dari semua komponen pendidikan termasuk masyarakat dan praktisi pendidikan. Oleh sebab itu dalam kegiatan pembelajaran dituntut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru dengan mengedepankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui kegiatan belajar yang menekankan pada aktivitas siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah.
Berdasarkan pada pendapat tersebut, menunjukkan bahwa aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan. Namun yang lebih penting lagi dalam meningkatkan aktivitas siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu kegiatan belajar mengajar tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar